Kamis, 31 Mei 2012

SBY Mendadak Panggil Menteri Ekonomi


RABU, 9 MEI 2012, 11:52 WIB
Elin Yunita Kristanti, Suryanta Bakti Susila



SBY secara mendadak panggil menteri bidang ekonomi (Antara/ Widodo S Jusuf)

"Belum tahu tentang apa. Pokoknya saya diundang," ujar Menteri BUMN, Dahlan Iskan.


VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendadak memanggil sejumlah menteri kabinet siang ini. Tiga menteri koordinator, menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, menteri Perdagangan, menteri BUMN, serta ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) telah hadir memenuhi panggilan itu.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, mengaku belum tahu apa yang diagendakan dalam rapat dadakan itu. Berdasarkan informasi biro pers Istana, sudah diagendakan rapat kabinet terbatas siang ini pukul 14.00 WIB.

"Tadi, kami rapat di Kemenkeu, terus diminta datang ke sini. Kami juga belum tahu," kata Agung di halaman Istana Negara, Jakarta, Rabu 9 Mei 2012.

Ia pun membenarkan bahwa undangan yang ia terima adalah undangan mendadak. "Iya, mendadak," tuturnya.

Hal senada disampaikan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Ia belum mendapat gambaran apa yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut. "Belum tahu tentang apa. Pokoknya saya diundang," ujarnya.

Meski belum jelas apa yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut, sejumlah isu bidang ekonomi sedang mengemuka belakangan.

Salah satunya adalah adanya sentimen negatif pasar saham global maupun regional Asia Pasifik akibat perkembangan politik di Yunani yang menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan fiskal Eropa. Kisruh itu juga ikut mengguncang saham di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Isu yang lain adalah soal BBM. Selain soal penghematan, ada juga terkait Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Energi Trading Ltd atau Petral, yang menggelar tender untuk memasok pengadaan minyak mentah dan produk BBM.

Lewat tender terbuka, sebanyak 55 perusahaan terdaftar mendaftarkan diri untuk mengikuti lelang tersebut. Langkah ini dipertanyakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang berpendapat, seharusnya Pertamina membeli BBM dari produsen minyak, bukan pedagang. (art)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar