Kamis, 31 Mei 2012

Dahlan : Pertamina Jangan Beli Minyak Ke Petral







Kapal tangker baru buatan PT Daya Radar Utama Shpyard yang akan di serahkan kepada PT Pertamina (Persero) di Tanjung Priok, Jumat (11/05). Kapal dengan kapasitas cargo 4851.52 M3 akan memperkuat armada transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional . TEMPO/Dasril Roszandi




TEMPO.CO, Jakarta -Pertamina diminta membeli minyak langsung ke sumbernya, bukan perantara atau pihak ketiga seperti PT Pertamina Energy Trading (Petral). "Petral sama kayak pertamina, apa sih bedanya Petral sama Pertamina," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan ketika ditemui di Kantor Kementrian, Rabu sore, 23 Mei 2012.

Menurut Dahlan, Pertamina harus membeli minyak langsung ke sumber bukan perantara atau pihak ketiga. Jika BBM membeli langsung dari kilang, kalau minyak mentah membeli dari pemiliknya. Pembelian ini akan dilakukan Petral.

Menurut Dahlan, Petral nanti yang membeli, tapi tidak lewat tender lagi melainkan langsung. Petral merupakan bagian dari Pertamina. Dahlan mengatakan, petral jangan dianggap pihak ketiga. Petral, ujar Dahlan. 100 persen milik pertamina. Selama ini petral membelinya dari pihak ketiga. Namun, kata Dahlan, masih bisa membeli melalui pihak ketiga dalam keadaan darurat. "Misalnya pas ada kecelakaan," ujar Dahlan.

Dahlan belum bisa memastikan jangka waktu program ini bisa terlaksan. Pertamina membutuhkan waktu untuk mencari posisi kilang atau sumber minyak di dunia. "Tapi secepatnya lah," kata Dahlan.

Sebelumnya merebak rumor bahwa pemerintah akan membubarkan Petral, karena disinyalir menjadi ladang korupsi di tubuh Pertamina dan sejumlah pejabat pemerintah. Kemudian Menteri BUMN mengatakan tidak akan membubarkan Petral. Anak perusahaan ini juga diperbolehkan melakukan jual beli minyak, misalnya dibeli dari Kuwait kemudian dijual ke Thailand, dibeli dari Bahrain lalu dijual ke Filipina.

SUNDARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar